5 Kandungan Zat Berbahaya Pada Kedelai

5 Kandungan Zat Berbahaya Pada Kedelai
kedelai (foto:storezo.net)
5 zat berbahya yang terkandung dalam kedelai. Kedelai diketahui kaya akan protein nabati, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh mereka yang vegetarian. Namun menurut penelitian terdapat 5 zat yang tidak baik dalam kedelai. Seperti isoflavon kedelai (sejenis phytoestrogen) dapat menghambat sistem endokrin dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita.

Saya juga sebenarnya tidak begitu yakin tentang zat berbahaya pada kedelai, karena selama ini banyak rakyat Indonesia yang mengonsumsi kedelai. Tapi tidak ada salahnya kita melihat apa sih kandungan zat yang berbahaya tersebut. (baca juga : pengertian kacang kedelai)

Seperti dilansir dari boldsky.com yang dikutip dari merdeka.com berikut dibawah ini 5 kandungan zat berbahaya pada kedelai.

Phytoestrogen

Kandungan phytoestrogen bersifat destruktif sebab mampu menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Yang dapat membuat wanita menderita infertilitas salah satu penyebab kanker payudara. 

Goitrogens

Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa kedelai terbukti mampu merusak kelenjar tiroid Anda. hal ini karena terdapat kandungan zat goitrogens yang akan mencegah sintesis hormon tiroid dan menghalangi metabolisme yodium dalam tubuh.

Phytates

Dalam kedelai banyak terdapat kandungan asam fitat. Dikatakan bahwa asam ini dapat merusak penyerapan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh seperti seng, kalsium, magnesium, zat besi, serta seng.

Hemagglutinin

Zat hemagglutinn yang terdapat dalam kedelai dapat membuat sel darah merah Anda menjadi menggumpal.

Trypsin

Kandungan zat Trypsin dapat menghambat pencernaan protein yang bisa melukai pankreas dan menyebabkan kanker pankreas. Jika tubuh terlalu banyak trypsin bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diare, pendarahan, dan kram.

Itulah 5 kandungan zat berbahaya dalam kedelai. Selain itu kedelai juga tinggi akan oksalat, soyatoxin, serta beberapa zat lain yang diketahui dapat mengganggu penyerapan nutrisi lainnya. Sehingga zat tersebut mampu merusak sistem pencernaan dan menyebabkan penggumpalan dalam usus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard